Selasa, 12 Juni 2012

.BARONG DANCE

.BARONG DANCE



Tari Barong merupakan tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan nama Banaspati Raja.
Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Diduga kata barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.

Barong is probably the most well known dance. It is also another story telling dance, narrating the fight between good and evil. This dance is the classic example of Balinese way of acting out mythology, resulting in myth and history being blended into one reality.
The story goes that Rangda, the mother of Erlangga, the King of Bali in the tenth century, was condemned by Erlangga's father because she practiced black magic. After she became a widow, she summoned all the evil spirits in the jungle, the leaks and the demons, to come after Erlangga. A fight occurred, but she and her black magic troops were too strong that Erlangga had to ask for the help of Barong. Barong came with Erlangga's soldiers, and fight ensued. Rangda casted a spell that made Erlangga soldiers all wanted to kill themselves, pointing their poisoned keris into their own stomachs and chests. Barong casted a spell that turned their body resistant to the sharp keris. At the end, Barong won, and Rangda ran away.
Somebody can die or get seriously injured in a Barong dance. It is said that if Rangda's spell is too strong, a weak soldier may not be able to resist it, even with the help of Barong. He may end up hurting himself with his own keris.
The masks of Barong and Rangda are considered sacred items, and before they are brought out, a priest must be present to offer blessings by sprinkling them with holy water taken from Mount Agung, and offerrings must be presented.






 location in Batubulan Vilage
start dance 09.00am - 10.30am( 1 hour)
ticket for dance : Rp.100.000 per person


the location is really near with CELUK Village ( silver souvenir. the famous hand made)  only 5 minute from the dance and also near with Sukawati souvenir market . sukawati is Bali art Market open from 09.00am until 17.00pm

please call

AGUNG : +6287862515786

or email to :   agungputra095@gmail.com 

please let me know where do you stay and how many person. for driver
1 hour = Rp.100.000
1 day tour = Rp. 800.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar